Ilmuan Fatamorgana ialah....
- "Fata Morgana", a 19th century poem by Henry Wadsworth Longfellow
- Fata Morgana, a novella by Ukrainian writer Mykhailo Kotsiubynsky
- Fata Morgana, the German title for the Agatha Christie novel They Do It with Mirrors
- "Fata Morgana", a 1975 poem by Nikos Kavvadias
- Fata Morgana, a 1977 crime novel by William Kotzwinkle
- Fata Morgana a 1992 crime novel by Roy Jacobsen
- Fata Morgana, a 1999 science fiction book by Leo Frankowski
- Fata Morgana, a contemporary French publishing house
- "Fata Morgana", chapter 39 of Kurt Vonnegut's novel Cat's Cradle
- Fata Morgana, a 1931 play by Ernest Vajda
- "Fata Morgana", a work by André Breton
Dalam menghadapi masalah hidup yang gersang dan panas seperti gurun pasir, orang akan rindu akan kehadiran oase yang bisa menyejukkan. Sayangnya seperti juga penampakan bayangan oase yang ternyata tidak ada, apa yang ditawarkan dunia pun seringkali hanya berupa fatamorgana. Kuasa gelap bisa seolah-olah menawarkan kesembuhan, kekayaan, berbagai mukjizat yang kelihatan luar biasa, tapi semua pemberian itu hanyalah bentuk tipu muslihat iblis untuk mencuri, membunuh dan membinasakan manusia. Iblis dengan segala tipu dayanya akan terus berusaha memanipulasi manusia dengan berbagai kemudahan dan keuntungan dan tanpa kita sadari kita masuk dalam jeratnya yang membinasakan. Lihatlah di kalangan generasi muda, baju-baju, atribut bergambar tengkorak dan bertuliskan simbol-simbol kuasa kegelapan menjadi sesuatu yang dianggap cool, trendy dan gagah. Ini salah satu tipu daya iblis yang mempengaruhi generasi muda. Selain itu okultisme atau praktek-praktek perdukunan pun bisa seolah-olah terlihat sebagai solusi cepat dalam mengatasi permasalahan manusia, baik itu masalah kesehatan, kekayaan, jodoh dan lain-lain. Hal ini sudah diingatkan oleh Yesus sejak jauh hari seperti yang bisa kita baca pada ayat bacaan hari ini. Iblis memang licik dan selalu mencobai manusia. Bahkan iblis berani mencobai Yesus. "Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Mat 4:8-9). Ya, semua bisa diberikan oleh iblis, tapi semua itu hanyalah tipuan yang tidak gratis, karena kita akan masuk ke dalam jebakan iblis yang akan meminta tumbal, membuat kita terus terikat tanpa akhir bahkan berujung pada siksa kekal di neraka. Bagaimana Yesus menyikapi bujukan iblis tersebut? Lihatlah jawaban Yesus yang tegas. "Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10)
Tawaran-tawaran dari kuasa kegelapan memang bisa terlihat menggiurkan, tapi hanyalah seperti fatamorgana saja. Di luar kelihatan baik, tapi di dalam menghancurkan dan membawa manusia pada kebinasaan. Pengaruh ini bukan hanya marak terjadi di jaman sekarang seperti iklan-iklan sms berbau okultisme yang membanjiri televisi, tapi jauh sebelumnya sudah pula menimpa jemaat Galatia. Paulus pun menegur mereka. "Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus." (Gal 1:6-7). Kita harus tetap waspada dengan tipuan-tipuan iblis di dunia. Mata manusia mudah tertipu oleh fatamorgana iblis, karenanya, selalu pergunakan firman Tuhan sebagai kacamata kita untuk melihat segalanya dengan kasat mata. "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis." (Efesus 6:10-11)
seringkali terjadi di padang pasir/gurun pasir...,bayangan yang seperti air laut/sungai.....
maka janganlah tertipu...
Itulah sepotong adegan kisah petualangan Tintin karangan Herge. Yang menarik, adegan serupa sering ditampilkan diberbagai film. Tentu saja dengan karakter yang berbeda. Mulai dari koboi di wilayah Barat Amerika hingga Legiun Prancis di Gurun
Adegan di atas begitu melekat hingga sebagian orang menganggap bayangan yang populer disebut fatamorgana itu identik dengan gurun pasir. Banyak juga yang mengira fatamorgana tak lebih dari halusinasi seseorang yang terkena panasnya sengatan matahari gurun. Padahal, fatamorgana tidak hanya di
Bayangan umum fatamorgana adalah "genangan air" di jalan aspal. Meski terlihat betulan, genangan air itu hanyalah fatamorgana dari langit di atas aspal panas. Fatamorgana yang terbentuk di atas daratan ini disebut inferior fatamorgana karena bayangan muncul di bawah lokasi obyek sesungguhnya. Sedangkan yang terbentuk di sekitar perairan atau lapangan es, adalah fatamorgana superior, karena bayangan terlihat di bawah lokasi sesungguhnya.
Dalam film yang menggambarkan pesawat mendarat atau balap mobil, kita juga biasa melihat fatamorgana inferior. Bayangan yang terbentuk di bawah pesawat atau mobil tidak hanya berupa bayangan langit. Tetapi juga bayangan pesawat dan mobil yang terbalik. Ini karena adegan tersebut biasa diambil dari titik yang dekat dengan permukaan landasan.
Titik pengambilan gambar menjadi berperan karena penampakkan fatamorgana dipengaruhi ketinggian titik pengamatan. Makin tinggi titik pengamatan, fatamorgana makin tidak jelas. Sebaliknya, makin jelas jika titik pengamatan rendah. Pelaut terbiasa dengan fenomena ini: pulau terlihat melayang di udara. Kesan ini timbul saat mengamati pemandangan laut dari kapal dengan ketinggian penglihatan antara dua atau tiga meter di atas permukaan laut.
Penuh misteri
Fatamorgana (mirage) biasa dianggap sebagai ilusi optik akibat perbedaan kepadatan udara. Cahaya sebuah obyek dibengkokkan karena melalui dua lapisan udara dengan suhu dan kepadatan berbeda. Akibatnya, orang tertipu melihat bayangan sebagai obyek. Bayangan yang dihasilkan bisa buram, terbalik, atau bergelombang.
Di masa lalu, keberadaan fatamorgana kerap dikaitkan dengan dunia magis. Beberapa penampakan fatamorgana sekompleks bayangan istana dalam mitos sempat dicatat berbagai jurnal. Antara lain pada 27 September 1846. Dua orang mengaku melihat bayangan
Daya tarik fatamorgana memang luar biasa. Tak hanya bayangan yang dihasilkan begitu indah dan nyata. Namun juga sulit untuk masuk ke dalam logika. Bahkan pemandangan matahari terbenam yang begitu indah, tak lepas dari fenomena fatamorgana. Menjelang terbenam, matahari terdistorsi hingga terbagi dua. Saat itu seluruh atau sebagian piringan matahari berada di bawah cakrawala. Namun sinar matahari yang terrefraksi oleh atmosfir membuat matahari terlihat di atas cakrawala.
Fatamorgana memang masih menyimpan banyak misteri. Bahkan para ahli pun masih belum bisa menjelaskan secara lebih terperinci. Terutama bagaimana bisa suatu pemandangan
0 komentar:
Posting Komentar